APA YANG SAYA BERPIKIR, SAYA RASAKAN DAN SAYA ALAMI SELAMA HIDUP SAYA, SAYA AKAN MUATKAN DALAM MEDIA SOSIAL ATAU BLOG INI.

Bungsu rio Womy

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

"Tarik Militer dari Seluruh Tanah Papua"


YOGYAKARTA (UMAGI)-- Puluhan massa yang terkordinir oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Papua (FKMP-Y) berdomisili di daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan Unjuk rasa depan terminal Condong Catur, Depan rumah kediaman wakil Presiden Indonesia (Budiono). Tuntutan Mahasisa agar Sby-Budiono segerah "Tarik Militer dari Seluruh Tanah Papua" dan Membuka ruang demokrasi seluas-luasnya bagi rakyat Papua. Untuk menentukan Nasib Sendiri Yaitu "Merdeka" . Mahasiswa Papua sambil menunggu kedatangan Orang nomor dua (Boediono) yang diinfokan akan tiba di Yogyakarta pada Senin (26/06/2012). Pukul 12.30 WIB dan akan beristirahat sejenak di kediamannya di Condong Catur, Sleman. Perwakilan Mahasiswa Papua (Detto) Menilai kondisi real yang sedang terjadi Papua mengandung gudangnya Pelanggaran Ham terbesar yang sedang terjadi Papua sejak Aneksasi Papua Ke Indonesia sampai Saat ini. disitulah mulai Lahirnya Malapetaka penusnaan terhadap Orang Asli Papua. Mahasiswa Juga Berharap pemerintah segerah selesaikan Persoalan ini dengan baik dan benar. tutur Mahasiswa dalam Orasinya. Tambah Lagi, Sejak Indonesia injak kaki Pertama mereka melakukan perampasan Tanah, (Trasmigrasi), Penembakan terhadap pemilik hak ulayat tanah Papua, Pemerkosaan terhadap Perempuan Papua Barat. Pemenjaraan terhadap Aktivis Papua, dan pembunuhan. dengan kepentingan Indonesia menguasai Papua. ungkapnya. Aksi tersebut memeroleh pengawalan ketat dari jajaran Sat Sabhara Polres Sleman dan Kodim Sleman Dandim Sleman Letkol satriyo Pinandoyo yang terjun langsung memback up anggota yang mengamankan aksi demo dan Inteljen Khusus Wakil Presiden, Inteljen Sleman. Para petugas sudah berjaga–jaga sejak awal sebelum para mahasiswa datang ke kediaman wakil presiden. Ketika para demonstran tiba, aparat kepolisian pun sudah bersiap membuat barikade hidup untuk menghalangi para mahasiswa memasuki areal rumah Boediono. Namun setelah Militer Indonesia ( TNI/POLRI ) melihat massa yang telah bersiap melakukan aksi demo, maka para petugas keamanan Kepresidenan ini pun mengalihkan jalur kedatangan Boediono melalui jalur Alternatif yang telah disediakan Khusus. Awalnya Aksi ini akan diadakan di jalur yang akan dilewati oleh Wakil Presiden Indonesia (Boediono) dan long march menuju ke tempat kediaman Boediono, kira-kira 150M, tetapi setelah melihat jalur yang akan dilewati Boediono telah dialihkan ke jalur yang lain, maka Korlap dan massa aksi pun memutuskan untuk melakukan long marsc menuju kediaman Boediono. Namun ketika hendak menuju tempat kediaman Boediono, massa aksi dihadang oleh Puluhan aparat Kepolisian Indonesia yang memblokade jalan menuju kediaman Boediono. Lanjut sejenak sambil menunggu arahan dari koordinator lapangan yang telah dipercayakan untuk melakukan negosiasi dengan aparat Kepolisian Indonesia yang sedang memblokade jalan. Setelah menunggu beberapa saat namun dan belum adanya kepastian dari kepolisiaan, maka korlap pun mengarahkan massa aksi untuk melangkah maju, tetapi ketikan hendak maju, massa aksi di dorong mundur oleh aparat kepolisian yang sedang memblokade jalan, karena tidak terima dengan dorongan yang dilakukan aparat, maka massa aksi dan kepolisianpun mulai melakukan aksi saling dorong beberapa saat dan massa aksi pun berhasil membobol blokade kepolisian pada ring satu ini. kemudian Setelah berhasil membobol blokade dari kepolisian ring satu, massa pun melanjutkan long march menju kediaman Boediono, namun dalam perjalanan massa aksi kembali di blokade oleh aparat gabungan (TNI/POLRI ) Kodim Sleman Polres Sleman dan Polsek Sleman dengan jumlah personil yang lebih banyak dari personil di ring satu. Setelah dihadang oleh blokade aparat gabungan ini, maka massa berhenti sejenak Menunggu komando dari korlap sambil meneriakan yel-yel " Papua...Merdeka ....Papua...Merdeka....Papua Merdeka " Papua Bukan Merah Putih Tapi Bintang kejorah Terdengar Oleh Semua orang dan sambil berorasi-orasi Politik. kordinasi yang lama antara aparat TNI/POLRI mengakibatkan ketegangan antara massa aksi dan pihak kepolisian yang akhirnya saling dorongpun terjadi. Karena melihat jumlah massa aksi yang Kurang Lebih Banyak Militer (500-an personil Intel, Tentara, Polisi Polantas). jumlah Mereka banyak, maka korlap pun memutuskan untuk meminta massa untuk mundur. Berikut Pernyataan Sikap Mahasiswa Papua Di Yogyakarta : “ TARIK MILITER DARI SELURUH TANAH PAPUA ” 1). Tarik Militer Organik dan Non Organik Dari Seluruh Tanah Papua 2). Bubarkan Kodam, Batilion 753 Nabire dan Batalion 756 Wamena 3). Tutup Penambangan Ilegal di Degeowoo dan Di Seluruh Tanah Papua 4). Buka Ruang Demokrasi Yang Seluas – Luasnya Di Tanah Papua 5). Bebaskan Tapol/Napol Di Papua Tanpa Syarat Aksi mahasiswa membawah Poster-poster Foto Korban kekerasan Penembakan oleh oknum aparat Militer (Tni-Polri) dan spanduk. Masa Aksi membubarkan diri dengan Aman walaupun Kondisi Tegang Tidak Kondusif berakhri pada pukul 15:12 Wib. Masa aksi lain menuju asrama Mahasiswa Papua Guna Evaluasi Jalannya aksi. (A/G) (Sumber : facebook.Umag)
Share:

Aksi Kekerasan Militer (TNI/POLRI) Sekjen KNPB Mako Tabuni Di tembak Mati

Saya hanya mau mengatakan bahwa selama ini Aktor di balik adalah TNI/POLRI/BIN lihat saja kawan-kawan akhirnya katahuan juga dibalik ini selama hanya mengkambing hitamkan TPN/OPM atau OTK .Tarianus Tabuni,Teringgen Murib, Yuniter Murip, Paulus tendise,Syaiful Bahri, Kaharudin, Anthon Arung Tadila,DR Pieper Djietmar,Ajud Jimi Purba,Imanuel Pniel Taplo, Gilbert Febrian Merdika, Elinius Yoman, Enos Lokbere, Berton Gwijangge, Yermias Kogoya, Denius Kogoya, Pikinus Wenda, Lenius Wenda, Teyus Tabuni Tri Sarono,dan hari ini korban lagi adalah Wakil KNPB Mako Tabuni .  
MAKO TABUNI SEKJEN KNPB
Aksi aparat Militer (TNI-POLRI) Menembak Aktivis Sekertaris Jendral (Sekjen) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Marko Tabuni, dan Dua orang Pemuda Papua teman lainya Ikut menembak identitas belum ketahui. Pelaku Penembak oleh oknum aparat Militer (Polisi) Indonesia. Di perumnas III Waena Jayapura pada kamis (14/06/2012) Pukul 10;50 Wip siang ini

Dan saat ini sekjen KNPB Mako Tabuni masih di optosi RSU bayangkhara jayapura papua namun Tempat penembakan Mako Tabuni Perumas III waena. oleh karena itu saat ini kondisi di Waena jayapura papua sangat kondusif.
www.yomanakwendany.blogspot.com

 
Share:

Wamena papua TNI Batalyon 756 Brutal Masyarakat sipil di jalan kimbin piramid Honelama


Wamena - Hari ini rabu, 06 Juni 2012 di Honailama (Ujung Jalan Irian/ Jln. Kimbim Piramid) Wamena, 2 Orang Anggota TNI Batalion 756 Mim Anesili Wamena menabrak anak kecil hingga meninggal ditempat.
Wamena Papua Info Melalu Telepon Delapan warga Pemuda di Tusuk Oleh anggota TNI Batalion 756 Yaitu Elinius Yoman, S.Kom dan Pitinus wenda, Disusuk Sembilan pisau yang kena di tubuh dan enam orang  Tidak sebut nama namun saat ini masih di Rawat RSU wamena. dalam Aksi battalion 756 membabi akhirnya Elinius Yoman, S.Kom telah meninggal pada tanggal 07 juni 2012 di SRU wamena. namun pemakamannya tadi siang jam 12 -30 di sinakma jalan jilekma.

Melihat kejadian itu, Namun masyarakat Dengan Keluarga tidak terima dan marah menganiaya ke dua anggota Batalion tersebut hingga satunya tewas di tempat kejadian dan satunya Masih luka – luka.
Menurut informasi yang diberikan, Akibat meninggalnya 1 anggota TNI tersebut, Maka anggota Batalyon 756 yang tidak terima meninggalnya 1 orang dan 1 masih luka – luka maka rekan mereka sedang melakukan penyisiran secara brutal kepada masyarakat dikota wamena.

Kios – kios  disekitar Honelama dan Sinakma dibakar. situasi sedang memanas, masyarakat sudah mulai mengungsi dari kota Wamena.

Dan saat kejadian berlangsung dua warga di Tusuk dari anggota Batalion yaitu Pikinus Wenda sutukannya Sembilan sutukan dan yang satu Dari Nduga namun saat ini masih rawat di RSU Wamena.

Jadi, saat ini Wamena Darurat dan sudah brutal, banyak korban jiwa melayang, rumah-rumah dibakar hangus dan semua barang – barang tidak di ambil namun semua angus terbakar, asap menutupi lembah oleh TNI/POLRI.

Share:

Pilkada Puncak jaya Papua


Papua - Pemilihan Bupati Puncak Jaya dengan tahapan pemungutan suara yang berlangsung Senin 28 Mei, diwarnai baku tembak antara aparat keamanan versus kelompok bersenjata. Belum diketahui apakah ada korban dalam aksi saling tembak tersebut.
Dari data yang berhasil dihimpun, aksi baku tembak terjadi, hanya beberapa saat setelah rombongan Kapolda Papua Irjen B.L Tobing dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Erwin Safitri, yang memantau langsung jalannya proses pemungutan suara,  meninggalkan bandara Mulia menuju Sentani Jayapura. Aksi itu terjadi di beberapa tempat, dan diduga kelompok sipil bersenjata  bertujuan mengganggu jalannya proses pemungutan suara.   
Salah seorang pejabat Kodam XVII Cenderawasih yang ikut dalam rombongan Kapolda dan Pangdam, namun namanya enggan disebut mengatakan,aksi baku tembak terjadi di 3 tempat. “Hanya gangguan tembakan saja dari OPM, tapi tempatnya jauh dari Mulia, mereka coba ganggu Pilkada,”ucapnya.
Sementara Kapolres Puncak Jaya AKBP Marselis  saat dikonfirmasi via telepon selulernya, membenarkan adanya aksi baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata. “Aksi itu terjadi setelah Kapolda dan Pangdam, yang hadir melihat langsung pelaksanaan Pemungutan suara, terbang dari Mulia menuju    Jayapura,”kata Kapolres.  Menurutnya, aksi baku tembak terjadi di Tinggineri yang selama ini dikenal salah satu markas OPM. “Aksi itu dimulai oleh kelompok bersenjata, mereka mengeluarkan sejumlah tembakan, lalu TNI kemudian melakukan pengejaran, dan belum diketahui apakah ada korban atau tidak,”jelasnya. 
Kapolres belum bisa memastikan kelompok pelaku penembakan. “ Di Puncak Jaya ini banyak kelompok bersenjata, dan mereka bisa saja setiap saat mengeluarkan tembakan,”paparnya.
Namun, kata dia, proses pemungutan suara untuk memilih bupati Puncak Jaya berlangsung relatif aman. “Situasi aman, pemungutan suara berjalan lancar,”paparnya.

Hanock Ibo-Yustus Unggul Sementara
Sementara itu dari hasil sementara, Pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya,Papua periode 2012-2017,pasangan no urut dua yakni Hanock Ibo-Yunus Wonda untuk sementara unggul dalam pemilukada yang digelar sejak Senin pagi di 267 TPS.
Data yang berhasil dihimpun ANTARA hingga Senin siang memperlihatkan  untuk sementara pasangan no urut dua di TPS 1 di Kota Baru Distrik Mulia berhasil meraih 470 suara menyusul pasangan no urut tiga pasangan Agus Kogoya-Yacob Enumbi memperoleh 94 suara.
Kemudian nomor urut satu memperoleh yakni pasangan Sendius Woda-Yorin Karoba mendapat 77 suara.
Jumlah pemilih di Kabupaten Puncak Jaya tercatat 141.567 orang.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Marcelis ketika dihubungi ANTARA mengatakan situasi kamtibmas hingga saat ini masih aman terkendali.
 “Pencoblosan di Kabupaten Puncak Jaya berlangsung aman dan terkendali dan saat ini beberapa TPS sedang melakukan perhitungan suara,”jelas AKBP Marcelis.

Share:

WAWANCARA MENGENAI PAPUA MERDEKA PAK TERI DI TV ONE


Pertanyaan dari Pihak TVOne bahwa Kenapa setiap orang papua ingin Melepaskan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maka Pak tery Menjawab Apabila akan tetap menyapu dengan Pemerintah indonesia dan Negara kesatuan republic Indonesia.
pertanyaan dari pihak TV One kenapa harus membendakan dari bangsa Indonesia lainnya atau hanya ras.
jawab dari pak Tery bahwa kalau untuk membendakan diri saya merasa tulus secara iri dalam diri setiap orang papua. Usai teringat satu tulisan dari seorang Pendeta Doktor Isak Somol Hykemen yang menuliskan di dinding batu Hai Tumery Wasior sekarang pada tanggal 25 oktober 1925 di atas batu ini saya meletakkan penanggapan bangsa papua.
sekalipun ada orang yang berpendidikan tinggi dengan hikmat dan berbudi pengertian namun tidak dapat membangun bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit membangun dirinya sendiri merupakan satu Nuhbuatan dari ambah Tuhan ini bagi bangsa papua.
Pertanyaan dari Pihak TV One bahwa keadilan seperti apa memang bisah ingin di capai oleh masyarakat papua. Maka Jawab dari pak Tery bahwa Lima pewarna kurang dari dua tahun massa pengembangan NKRI di papua kami tidak pernah melihat bahwa akan wujud dari wujudnya dari pada pembangunan itu bagi rakyat Papua sampai sekarang. Terakhir yang kami lihat sekarang adalah Otonomi Khusus, kamu tutupin otonomi khusus itu merupakan satu konsfirasi politik.
pertanyaan dari pihak TV ONE  bahwa kenapa ketidak puasan bangsa papua,  tidak benar  atau tidak ada pembagunan di papua akhirnya pemerintah tidak serius Masalah Otonomi daerah ini, Namun pak TERY jawab otonomi daerah itu setelah habisnya otonomi daerah di papua setelah masyarakat papua Otorialkan Papua Merdeka.
Share:

HAK PENENTUAN NASIP SENDIRI

1.     Hak atas penentuan nasib sendiri merupakan hak asasi manusia yang fundamental dan tidak terpisahkan dari diri seorang manusia. Hak ini dicantumkan sebagai Pasal pertama oleh masyarakat internasional dalam dua instrumen utama hak asasi manusia (Perjanjian Internasional mengenai Hak-hak Sipil dan Politik dan Perjanjian Internasional mengenai Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya), mengingat pentingnya hak ini bagi tatanan internasional dan perlindungan hak-hak individu. Mahkamah Pengadilan Internasional mengakui hak atas penentuan nasib sendiri sebagai hak asasi manusia yang paling penting, dan ”menyangkut semua negara.”
2.    Penentuan nasib sendiri adalah juga fundamental karena merupakan hak kolektif suatu bangsa untuk dapat menjadi diri sendiri. Pewujudan hak in...i adalah hakiki untuk kelangsungan hidup, identitas dan nasib Sebuah Bangsa Papua.
3.    Penentuan nasib sendiri merupakan hak kolektif yang dimiliki oleh “segala bangsa” untuk menentukan nasib politik dan teritorialnya. Hak ini mencakup tiga hal: a) untuk menentukan status politiknya melalui tindakan memilih bebas; b) menjalankan pembangunan ekonomi, sosial dan budaya secara bebas; dan c) untuk memanfaatkan sumber daya dan kekayaan alamnya secara bebas.
4.    Hak atas penentuan nasib sendiri memberikan hak kepada sebuah bangsa/masyarakat untuk mengakhiri situasi Kolonial mereka, dengan menentukan kehendak secara bebas antara kemerdekaan, asosiasi bebas dengan negara yang ada, atau integrasi dengan negara yang ada. Keputusan atas kehendak tersebut haruslah dibuat melalui tindakan ekspresi yang murni dan bebas.
5.    Agar dapat sah dan diterima secara internasional, keputusan mengenai masa depan sebuah masyarakat harus dihasilkan melalui sebuah proses yang terpupuk oleh penerangan, terbuka, adil dan demokratis, bebas dari campur tangan atau ancaman pihak luar, dijalankan secara tidak memihak, dan sebaiknya diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
6.    Karena hak ini adalah milik seluruh bangsa Papua secara bersama dan bukannya kelompok tertentu, penerapan hak ini haruslah representatif. Bangsa Papua juga memiliki hak untuk berjuang atas penentuan nasib sendiri, dan untuk menerima dukungan bagi perjuangan mereka ini.
7.    Negara-negara boleh menanggapi permintaan-permintaan untuk bantuan moral dan material seperti ini. Negara-negara tidak diperkenankan untuk menggunakan kurangnya kesiapan politik, ekonomi, sosial atau pendidikan sebagai alasan untuk membenarkan penundaan suatu kemerdekaan.
8.    Hak masyarakat Papua atas penentuan nasib sendiri juga meliputi hak untuk bebas dari penindasan oleh kekuatan asing, dan hak untuk secara bebas menentukan bagaimana sumber daya alam mereka seharusnya diperlakukan dan digunakan.


Share: