APA YANG SAYA BERPIKIR, SAYA RASAKAN DAN SAYA ALAMI SELAMA HIDUP SAYA, SAYA AKAN MUATKAN DALAM MEDIA SOSIAL ATAU BLOG INI.

Bungsu rio Womy

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

HASIL KELULUSAN SMA PAWAI DENGAN MOTIF BINTANG KEJORA DI SERAGAM SEKOLAH MEREKA

Empat orang Pelajar ditangkapa Polisi di Nabire saat pawai seragam bercoret bintang Fajar, waja eksperisi pelajar  siswa /siswi SMA atas kelulusannya  di Nabire pada Senin (06/05/2024). 

Kejadian  penangkapan terhadap pelajar yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka.
Gabungan Pelajar Nabire yang dengar hasil kelulusannya pelajar Nabire pawai jalan kaki.
Rencana pawai merayakan kelulusan putar kota Nabire sambil jalan kaki, gabungan pelajar Nabire mulai pawai dari kali bobo Nabire pelajar Nabire hendak tiba di pasar pagii wonorejo Nabire tetapi beberapa anggota polisi menghadang pelajar yang lagi pawai. 
Pelajar Nabire sempat melakukan negosiasi sama polisi tapi polisi justru membubarkan pelajar Nabire dengan paksa. 
Polisi melakukan penembakan terhadap pelajar menggunakan GAS AIR MATA , PELURU ASLI & PENANGKAPAN TERHADAP PELAJAR. Ada pelajar yang kena luka" tembakan ada juga yang di tangkap oleh polisi.

Nama nama pelajar yang ditangkap antara lain :
1) Yohanes Bobii
2) Tobias Waine
3) Kristina Yatipai
4) Yosafat Dogomo

Koronologisnya:
Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi dari mesjid Wonorejo ke Wonorejo bawa. Dua polisi tersebut menembak 4 peluru tajam  ke arah pelajar yang lari dan masyarakat nonton 4 kali.

Pukul 16: lewat 15 menit tidak lama kemudian dua mobil  datang Yang 1 patroli memuat anggota polisi dan yang lain mobil Avanza. Dalam mobil Avanza terlihat anak" sekolah yang dapat tangkap dan memasukkan kedalam mobil dala jumlah cukup banyak.
Polisi yang masuk tadi menangkap 4  orang laki-laki dan 2 orang perempuan di sekitar Wonorejo bawa  lalu pukul sampai pingsan di sebelah kosannya pendatang di Wonorejo belakang WiFi.
Ketika saya mau ambil foto penangkapan  namun diancam polisi sehingga foto" di bawa ini agak jarak dari mereka.
Perempuan yang dapat pukul sadis foto dibawa ini bernama: Mince heluka
Yang lain belum terindentifikasi.
Mereka yang ditangkap dibawa ke polres Nabire.
Sampai saat ini patroli sedang berkeliaran mengejar pelajar.

SALAH SATU SISWA INI BEDA RAS TAPI HATI NYA INGIN PAPUA BARAT BERPISAH TERHADAP NKRI
SISWA PAWAI DI JALAN
Share:

CINTA ITU ABADI PADA DIRI KITA MASING-MASING

Kesetiaan dan kepatutan Ikatan suami istri menjadi  kemenangan dan kemerdekaan hakiki patut dicontoi pada masa generasi angkatan kini yang suka hanya gosip dan tidak berumur tua ketika suka sama sama-sama lalu bubar "kiri kanan" dan berujung pada kematian pemudi pemuda yang rentetatnya bertubi-tubi.

Ketika Kita semua kembali melihat diri kita masing-masing dan angkat muka untuk menyelamatkan generasi angkatan. Anda jaga diri baik-baik anda menyelamatkan generasi angkatan ini sedang terjadi berlangsung.

Terima kasih kita semua sekalian bisa jaga diri masing-masing.
CINTA ITU ABADI PADA DIRI KITA MASING-MASING
Share:

PAWAI HASIL KELULUSAN SMA TERANCAM OLEH KEAMANAN POLISI

Indonesian police  have shot  a female high school student in Nabire  region of West Papua.  The incident happened today.

Kronologis.
Nabire, 06/05/2024 terjadi penangkapan terhadap adik-adik SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka.

Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi dari mesjid Wonorejo ke Wonorejo bawa. Dua polisi tersebut menembak 4 peluru tajam  ke arah pelajar yang lari dan masyarakat nonton 4 kali.

Pukul 16: lewat 15 menit tidak lama kemudian dua mobil  datang Yang 1 patroli memuat anggota polisi dan yang lain mobil Avanza. Dalam mobil Avanza terlihat anak" sekolah yang dapat tangkap dan memasukkan kedalam mobil dala jumlah cukup banyak.

Polisi yang masuk tadi menangkap 4  orang laki-laki dan 2 orang perempuan di sekitar Wonorejo bawa  lalu pukul sampai pingsan di sebelah kosannya pendatang di Wonorejo belakang WiFi.

Ketika saya mau ambil foto penangkapan  namun diancam polisi sehingga foto" di bawa ini agak jarak dari mereka.

Perempuan yang dapat pukul sadis foto dibawa ini bernama: Mince heluka
Yang lain belum terindentifikasi.
Mereka yang ditangkap dibawa ke polres Nabire.
Sampai saat ini patroli sedang berkeliaran mengejar pelajar

Informasi selengkapnya akan nyusul.
Mohon update trus.

Gus kiri berlawan.

PELAKU ANGGOTA POLISI

SISWI YANG KORBAN

@UN_HRC @UNHumanRights @UN @volker_turk @antonioguterres
@StateDept @UNHCRAsia @OHCHRAsia @DPDRI @DPR_RI
@UNOSAPG @WairimuANderitu @NadaNashif @UN_SPExperts @UN_Spokesperson

Share:

IBADAH MINGGUAN

AYAT PANGGILAN :
Filipi 4:17
Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu. 

SILIH BERGANTI :
Kisah Para Rasul 4:32-37 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. 
Share:

PERINGATAN UNTUK ANAK DI BAWAH UMUR

Share:

FRONT MAHASISWA DAN RAKYAT PAPUA ANTI MILITERISME ( F-MRPAM)

FRONT MAHASISWA DAN RAKYAT PAPUA ANTI MILITERISME ( F-MRPAM)

Press Release 
Kutuk Tindakan Kekerasan Penangkapan Terhadap Masa Di Jayapura 
Kami yang tergabung dalam Front Mahasiswa dan Rakyat Papua Anti Militerisme F-MRPAM kutuk sikap membabi buta dilakukan oleh kepolisian Polresta kota Jayapura.

Kepolisian Polresta Jayapura melakukan kekerasan fisik terhadap massa aksi di perumnas III Waena melukai 6 orang hingga ada dilarikan ke rumah sakit.
Dalam Pembubaran paksa masa aksi demo damai di perumnas III dan di USTJ tidak mengedepankan pendekatan humanis dan dialogis untuk menangani massa Aksi Demo Damai.
Sikap kepolisian Polresta Jayapura mencerminkan kepolisian Daerah Papua Anti Demokrasi dan Anti HAM.

Dalam video pembubaran paksa aksi demo damai tidak bentangan undang -undang tahun 1998 dan peraturan Kapolri tentang kepolisian dalam menghadapi kegiatan masyarakat termasuk menangani demonstrasi.
Hak konstitusional atau hak demokrasi yang dijamin oleh konstitusi untuk semua orang termasuk hak demokrasi orang Papua dibungkam dan dirampas oleh militer Indonesia TNI/Polri dengan dalil keamanan dan ketertiban umum.

Namun sikap yang ditunjukkan kepolisian di Papua lebih khusus Kapolresta kota Jayapura dan Kapolres kabupaten Jayapura Mala mengganggu stabilitas dan keamanan serta ketertiban umum.

Ada diskriminasi terhadap hak demokrasi orang asli Papua perlakuan polisi menghadapi demonstrasi di Papua dan di luar Papua sangat diskriminatif.
Kepolisian selalu menuduh orang Papua dalam setiap Demo anarkis mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat. 
Tetapi faktanya yang brutal membabi-buta dan anarkis adalah kepolisian Polresta Jayapura sendiri, dimana sikap kepolisian yang brutal anarkis kemarin di perumnas III Waena, di USTJ dan penangkapan 62 orang dari polres Kabupaten Jayapura di Sentani.
Dimana kepolisian Polresta Jayapura dan Polsek Heram Melakukan tindakan kekerasan dan penyiksaan terhadap 7 orang masa Aksi Demo Damai satu orang dilarikan ke rumah sakit sampai dengan operasi pelipis kena tembakan gas air mata. Nama yang terluka 1. Edison Tebay
2. Sony Douw 3. Eman tekege 4. lusiper
5.Yonas Makay 6.Eunige Walilo 7.Habel Fauwok 

Tindakan polisi yang anarkis dengan dalil tidak ada surat ijin bertentangan dengan dengan undang -undang 1998 pasal 28 tentang hak menyampaikan pendapat dimuka umum lisan maupun tertulis.

Karena menurut undang -undang setiap kegiatan masyarakat hanya diwajibkan untuk melayangkan surat pemberitahuan kepada kepolisian bukan surat izin. Makna surat ijin dan pemberitahuan itu beda esensinya.
Kepolisian cukup mengetahui setiap kegiatan masyarakat melalui surat pemberitahuan dan kewajiban kepolisian Mengawasi melindungi dan mengarahkan jalannya setiap kegiatan masyarakat termasuk demonstrasi damai.

Tugas kepolisian bukan membubarkan paksa dengan tindakan brutal membabi buta hingga orang masa aksi terluka.

Penggunaan gas air mata dan penembak peluru karet ke arah masa Aksi dan pembubaran paksa bertentangan dengan Peraturan Kapolri Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006.

Perilaku kepolisian di Papua lebih khusus Kapolresta kota Jayapura bertentangan dengan peraturan Kapolri Pasal, 9 pasal 10 . Lebih khusus pasal 13 kewajiban kepolisian mengedepankan Hak asasi manusia tidak boleh ada tindakan kekerasan. Ada larangan pasal 21 paragraf kedua ada larangan kekerasan terhadap massa aksi.

Penggunaan gas air mata dan pembubaran paksa apabila dalam situasi merah. Dalam peraturan Kapolri penggunaan kekuatan satuan dalam di lapangan dalam situasi Hijau, dalam situasi kuning dan dalam situasi merah.

Menggerakkan satuan dalam dan Brimob hanya dalam situasi merah atau dalam demokrasi polisi mengerahkan anggota Brimob dan kekuatan satuan dalam termasuk gas air mata dan pembubaran paksa hanya situasi merah atau Massa anarkis.
Tindakan kekerasan dilakukan kepolisian terhadap massa aksi membubarkan paksa dan melakukan kekerasan sangat bertentangan dengan kewajiban kepolisian yang diatur dalam peraturan Kapolri paragraf dua dan paragraf ketiga.

Kami sangat menyesalkan lagi adalah tindakan kepolisian Polresta Jayapura tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Pada tanggal 31 Maret 2024 saat melayangkan surat pemberitahuan ke Polresta kota Jayapura.

Koordinator umum dan penanggung jawab Aksi serta Kasat Reskrim Polresta kota Jayapura bersepakat bahwa massa aksi jumlahnya 5 ke bawah berarti akan menggunakan kendaraan agar Masa aksi bisa ke DPR untuk menyampaikan aspirasi. Faktanya massa aksi dihadang tidak menginginkan Masa aksi ke DPR menggunakan kendaraan, ini melanggar kesepakatan bersama.

Kesepakatan berikutnya adalah kita sama sama baik kepolisian maupun Massa aksi menjaga keamanan dan ketertiban tidak anarkis tidak mengganggu hak orang lain.
Kami juga bersepakat kepolisian bisa menggunakan pendekatan dialogis dan humanis di lapangan karena setiap titik massa aksi ada tim negosiasi dengan korlap.
Namun kesepakatan Kanit Reskrim pa Rumkorem Polresta Jayapura dengan penanggung jawab Aksi  Ones Suhuniap dan Koordinator Umum Pilipus Robaha dilanggar oleh kepolisian.

Polisi bertindak anarkis brutal melanggar kewajiban kepolisian dalam peraturan Kapolri Pasal 13 pasal 21 paragraf kedua kepolisian tidak boleh melakukan kekerasan dalam penanganan masa demonstrasi walaupun dalam situasi merah.

Tindakan brutal kepolisian Polresta Jayapura menunjukkan wajah kepolisian terus melakukan kekerasan diskriminasi rasial dalam ruang lingkup hak demokrasi orang asli Papua.
Polda Papua harus memberikan teguran keras kepada Kapolresta Jayapura yang Anti demokrasi Anti HAM selalu represif terhadap setiap demo damai dilakukan oleh orang Papua.
Kami kutuk tindakan anarkis dan brutal dilakukan kepolisian polres Jayapura kota dan Polres Kabupaten Jayapura terhadap demo damai FMRPAM di Sentani dan di Wamena.
Polresta Jayapura memberikan sanksi kepada Polsek Heram dan anggota di lapangan bertindak anarkis kekerasan brutal melanggar kewajiban Kepolisian berdasarkan SOP 
Kepolisian Polres Kabupaten Jayapura untuk segera kembalikan barang-barang milik kami yang disita kepolisian polres kabupaten Jayapura.

Demikian pres release ini kami keluarkan dengan penuh rasa tanggung jawab atas perhatian disampaikan terima kasih.

Jayapura 3 April 2024 

Front Mahasiswa Dan Rakyat Papua Anti Militerisme FMRPAM

Korlap Umum.          Wakorlap 
Pilipus Robaha
Genias Bayage

Penanggung jawab

Ones Suhuniap
Share: