APA YANG SAYA BERPIKIR, SAYA RASAKAN DAN SAYA ALAMI SELAMA HIDUP SAYA, SAYA AKAN MUATKAN DALAM MEDIA SOSIAL ATAU BLOG INI.

Bungsu rio Womy

MENJADI PEMAIN LAPANGAN BUKAN MENUNGGU WAKTU

 "MENJADI PEMAIN LAPANGAN BUKAN MENUNGGU WAKTU"

Pemateri Anak mudah Baptis papua lahir di kampung lanny jaya kampung kecil di jilondun Tenonggame tanggal 23 juli 1997 

Bermain dengan penuh dengan pecek, sehari hari berbakaian rabik suatu saat tidak pernah mandi lalu pergi sekolah di SD YPPGI BONANIP kehidupan suatu  saat menjadi anak pembantu di rumanya seorang guru Bernama URIA WENDA dan seorang ibu janda Bernama LUAP WENDA.

Dari tempat itu, menuju di tempat  pembicara dan pemateri dan anak kampung tetapi, mendidik orang kota wilayah jaya dan kabupaten  kota.

Penulis bisa menjadi pembicara itu, karena benar-benar menggenal Tuhan dan sifat Allah kasih, ketaatan, kejujuran dan kebenaran. 

Karena itu penulis mengucapkan Terima kasih kepada Tuhan yang selalu bersama penulis.

Penulis memberi pesan kepada adik-adik sekolah minggu di jemaat baptis  jilondun jangan tinggalkan gereja, jangan tinggalkan (kunu) honai gereja. Jangan tinggalkan orang tua dan jangan pernah melawan orang tua. 

Hari ini penulis benar mengerti dan paham bahwa, gereja itu membentuk orang, gereja itu membuat orang pemimpin dan gereja itu menyadarkan orang dan membuat orang bertobat.

Pesan kedua kepada orang adik-adik saya  di jilondun yakni:

GIDEON WENDA, ANIKEL WENDA,  MILENUS WENDA, NIEL WENDA dan teman-teman lain itu, orang tua didik mereka, membawa mereka kepada Tuhan pada hari minggu kemudian orang tua membawa mereka tidur di honai laki-laki. 

Supaya mereka setelah sekolah akan kisah dalam kehidupan mereka dan gereja baptis jilondun kedepan terus kuat dan terus menjadi perubahan.

Pedan ke tiga adalah pendidikan karena itu guru-guru sekolah gereja baptis jilondun membangun pendidikan di sekolah minggu yakni:

Mengajar tentang sejarah gereja baptis papua, mengajar tentang ideologi papua, tentang nama-nama toko-toko gereja baptis jilondun yang sudah meninggal maupun belum meninggal dunia. Kemudian mengajar sejarah jilondun dengan landasan kitab suci Firman Allah. Seorang guru mempersiapkan materi untuk mengajar itu, jangan keluar dari kitab suci.

Tiga poin ini kenapa penulis bisa sampaikan kepada orang tua, guru sekolah minggu dan murid-muridnya.

Karena penulis merasa hal ini, sangat penting untuk perkuat gereja baptis papua dan pendidikan menjawab bangsa harus damai. 

Kesimpulan adalah perjuangan itu, waktu yang cukup panjang contoh menanam pohon kelapa utan dalam satu 10-20 menit kemudian menuai

 dua atau tiga tahun kemudian, baru menuai.

Maka perjuangan kita Tuhan Allah perintungkan satu persatu.

Ita wakhu purom 26/10/2020.

Share:

Tidak ada komentar: